Sunday, November 11, 2012

Tetanda, Aku.

Kepada kamu,
 
Halo kamu.

Surat keberapa ya ini? Aku sudah lupa. Terlalu banyak surat yang aku tulis buat kamu, ini mungkin yang terakhir. Duh, bukan maksud apa-apa soal yang terakhir. Tapi, akhirnya, hati yang suka memakan dirinya sendiri, sudah habis. Lama ya, hampir dua tahun. Desember.. Awal semuanya. Ulang tahunmmu juga kan kebetulan. Selamat ulang tahun. Ah tidak jadi, ulang tahunmu bukan sekarang, ada satu bulan lagi.

Kalau surat ini sama panjangnya seperti surat yang pertama, tak apa ya. Banyak yang ingin aku sampaikan untuk kamu.

Kamu tau maksud habis yang aku sebutkan diatas? Iya, habis. Rasa itu habis. Perlu tidak aku tekankan kalau bukan hilang, bukan dipaksakan. Tapi habis.. lebih tepatnya pudar, dan habis. Mungkin kalau orang makan sudah habis tapi bersisa ya, tapi pasti sedikit. Jadi jangan salahkan kalau masih ada, mungkin masih, tapi sedikit.

Halo kamu, terimakasih buat senyummu yang kemarin. Tidak berubah. Akhirnya kemarin aku lihat dia, yang sekarang ada di sebelah kamu, dia cantik dan terlihat baik. Hehehe. Dan pasti dia senang menontonmu kemarin. Kamu keren, selalu ya. Kamu banyak yang memperhatikan juga.

Ah  yasudahlah. Kemarin rasanya seperti.. apa ya, bukan mati rasa, ya hanya biasa saja. Sudah tidak lagi, akhirnya. Setelah 2 tahun, itu lama lho. Tidak aku tidak akan lupa, hanya tidak akan memikirkannya lagi, harus.

Oh ya aku berterimakasih, untuk 2 tahun ini.
Terimakasih untuk senyummu.
Terimakasih untuk segalanya tentang kamu.
Ah, aku juga bersyukur bertemu kamu.
Aku bersyukur kenal kamu.
Aku bersyukur untuk melihat senyummu.
Aku bersyukur untuk segala cerita 2 tahun ini.
Aku bersyukur untuk segalanya tentang kamu.
Untuk semua cerita di 2 tahun ini, aku tidak pernah menyesal juga.

Tertanda,

Aku :)