ki ka: Yuto Nakajima, Yamada Ryosuke <33
"Tadi kenapa Yama kun ikut?" tanya Ucik.
"Ya, Yama chan juga mau ketemu temen e-mailnya Ucik chan~" jawab Ryu.
"Ee? Berarti Zahra itu temen e-mailnya Yama kun?" tanya Nisa kaget.
"Hai~ Nisa chan.." kata Yabu.
#Zahra's POV
“Y.
Kamu cuma ngurusin cewek aja Yuto kun!” seru Yama menoleh ke Yuto.
“HAH?”
Yuto kaget. “Maksudmu apa?”
Aku
marah sekarang. 'WHAT THE? WHAT THE!! ATOS BANGET!' 'Mana
Yama yang senyumnya kayak malaikat? AHHHH!!'
“Yam!
Enggak bisa gara-gara bad mood, kamu jadi marah-marah terus.” sahut
Daiki.
“Lah,
aku cuma ngomong kenyataan.” balas Yama, ketus. 'Astaga,
nggak mungkin, masa Yama galak banget gini?! GILA!!'
“Gomenasai.
Oke, aku emang..” aku berusaha ngomong 'ah,
akhirnya bisa juga. Fuuuh.'
“Kamu
kenapa hah? Nggak tau apa disini backstagenya Jump. Cuma yang
berkepentingan bisa disini!” bentak Yama, langsung.
“Apa?!”
aku nggak tahan buat nggak teriak.
“Tadi
Saki chan ditabrak Yuto Yama chan. Kakinya kekilir dia nggak bisa
jalan.” kata Chii tenang.
“Aku
tau. Cuma kenapa dia tetep disini hah?”
“Stop
Yama chan! Cuma gara-gara tadi, kamu nggak bisa nyemprot semua
orang.” balas Yabu kalem.
“Ah,
maaf aku..” oke, sekarang aku jadi nggak enak.
“Terserah!”
Yama pergi.
Aku
nggak tahan lagi disini. Suasananya bener-bener kaku sekarang.
#Yuto's
POV
“Apa?!”
Saki teriak. Aku yakin banget dia pasti marah sekarang.
“Tadi
Saki chan ditabrak Yuto Yama chan. Kakinya kekilir dia nggak bisa
jalan.”
“Aku
tau. Cuma kenapa dia tetep disini hah?”
“Stop
Yama chan! Cuma gara-gara tadi, kamu nggak bisa nyemprot semua
orang.” 'Yama
kenapa sih? Nggak biasanya dia kayak gini?'
“Ah,
maaf aku..”
“Terserah!”
Yama pergi.
“Gomen
ne aku nganggu. Aku.. Pulang dulu aja sekarang. Arigatou gozaimasu
minnasan..” kata Saki. 'Dia
pasti udah nggak tahan.'
“Hah?
Kenapa? Ayo aku anterin Saki chan!” tawar Chii. Disusul yang lain
juga.
“Ah,
enggak usah makasih. Jhaa.” Saki tersenyum, keluar backstage, masih
susah jalan.
“Ah..
Saki chan” kata Daiki.
“Susul
dia Yuto! Malah diem aja!” suruh Kei.
“Hai!”
“Saki
chan, matte!” aku berlari.
“Matte,
Saki chan!”
“Ah?
Nani?” dia menoleh.
“Ayo
aku anterin pulang.”
“Nggak
usah, domou” Saki tersenyum.
“Tapi
kakimu?”
“Udah
nggak papa.” dia tersenyum, lagi.
“Enggak.
Aku nggak mau kakimu tambah sakit. Gimana juga itu gara-gara aku. Ayo
aku anter.” paksaku.
“Eh..
Oke. Maaf merepotkanmu Yuto kun, lagi.”
“Iie.
Kamu sama sekali nggak merepotkan.” aku tersenyum, berjalan menuju
mobilku.
“Ayo
masuk.” kubukakan pintu depan.
“Ah.
Aku bisa sendiri Yuto kun.”
“Tetep
aja. Kamu perempuan Saki chan.” aku tersenyum.
“Domou.”
Saki tersenyum dan masuk mobil.
“Dimana
rumahmu?” tanyaku.
“Ah,
disana. Aku tinggal sama 2 temanku.”
“Iya?
Wah pasti asik.”
“Sangat.
Hahahahaha” Saki tertawa.
“Maaf
buat sikap Yama chan tadi Saki chan.” kataku serius.
“Eh? Kenapa kamu yang minta maaf? Harusnya Yama!! Aku nggak nyangka dia kayak gitu!!”
“Eh? Kenapa kamu yang minta maaf? Harusnya Yama!! Aku nggak nyangka dia kayak gitu!!”
“Ah
hahahahaha. Yama chan pasti Ichibanmu, benar kan?” tebakku, sambil
terus menyetir.
“Eh?
Kamu tau dari mana?” tanya Saki menoleh.
“Benar
nggak? Gampang aja. Tapi sebenernya Saki chan, dia nggak kayak gitu.”
“Apanya
yang nggak kayak gitu Yuto kun? Jelas-jelas dia tadi galak banget!!”
“Dia bad
mood tadi,
ketauan.” aku tersenyum.
“Kenapa?!”
tanya Saki cepat.
“Karena..
Mungkin dia menunggu seseorang. Dia paling nggak suka nunggu. Ah,
lupakan.”
jawabku
tersadar. 'Masa aku cerita ke Saki chan soal temen e-mail
Yama?'
“Ah,
maaf. Nggak seharusnya aku tanya gitu tadi.” jawab Saki sadar.
“Iie,
enggak apa-apa, hahahahaha”
“Tapi
aku bener-bener nggak nyangka Yuto kun.. Yama kayak gitu.” Saki
cemberut.
“Hahahaha.
Kamu nyesel Saki chan?”
“Banget!!
Ah!! Harusnya senyumnya itu kayak malaikat!!” teriak Saki.
“Malaikat?
Huahahahahahahaha” aku nggak nyangka Saki mikir kayak gitu.
“Aduh!
Gomen ne! Maaf Yuto kun, lupakan soal yang malaikat.”
“Kenapa?
Kamu malu? Hahahahaha.”
“Jelas
banget ya? Iya. Lupakan Yuto kun, minimal jangan bilang itu ke Yama.”
“Dengan
senang hati aku pasti bilang.” aku menoleh kearahnya.
“Ah
jangan!” Kami ngobrol terus sepanjang jalan.
“Iya
iya hahahahaha. Ngomong-ngomong kenapa aku bukan ichibanmu Saki chan?
Hahaha”
“Eh?
Kamu nibanku Yuto kun. Hehehehe”
“Iya?
Wah hebaaaat! Tapi harusnya tu pasti aku ichibanmu! Hohoho” seruku
PD.
“Masa?
Bukan tuh. Weeeek.” kilah Saki cepat.
“Ah..
yaudah. Tapi aku pasti bisa jadi ichibanmu Saki chan.” kataku
sambil terus menyetir.
“PD
banget. Hahahaha. Eh udah sampai Yuto kun.”
“Ah
iya.” aku memarkir mobil, keluar dengan cepat, membukakan pintu
Saki.
“Eh?
Lagi-lagi. Hahahaha. Sankyuu Yuto kun.” kata Saki tertawa.
“Sama-sama.
Senang ada kamu disini Saki chan.” aku tersenyum.
“Iya? Ah aku juga Yuto kun.. Arigatou. Bei bei.” jawabnya tersenyum.
“Iya? Ah aku juga Yuto kun.. Arigatou. Bei bei.” jawabnya tersenyum.
“Semoga
kita ketemu lagi Saki chan.”
“Semoga.
Mata ne Yuto kun.” Saki tersenyum.
“Ne~ Saki chan.” Saki memasuki pintu. Aku masuk mobil, kembali ke HSJ FM.
“Ne~ Saki chan.” Saki memasuki pintu. Aku masuk mobil, kembali ke HSJ FM.
#Zahra's
POV
'Aku
bener nggak nyangka, banget. Yuto kun bilang pengen ketemu lagi sama
aku astaga~ cenat cenut!! Anak Jump baik bangeeeeeeeet~ oke, kecuali
Yama!!' Ahirnya, aku nggak jadi ikut HSJ FM, tapi nggak
papa, udah impas gara-gara kemarin, fufufu.
Besoknya~
“Zah,
jalan-jalan yok” ajak Ucik.
“Ikimashou!!”
ajak Nisa.
“Doko
e?”
“Yah,
jalan-jalan aja~ makan eskrim Bigbang!! Kita yang traktir, iya kan
Cik? Gimana? Ekyaa, mumpung gratisan.”
“Hai!
Entar kita makan Marvelous
Cream X Bigbang!
Gratis, kita yang bayar.”
“Ii
desu ne!! Oke, oke. Yakin lho ya gratis? Tumben baik banget?”
tanyaku, heran biasanya pelit beyuuuut.
“Cih,
kita emang baik lagi, dari dulu. Hahahaha” seru Nisa.
“Ada
aja~ Pokoknya gratis. Ja, ikimashou!” ajak Ucik.
“Okeee
lah. Gratis lho ya, awas kalo terakhirnya suruh bayar! :p”
“Enggak,
enggak. Cepet sana!”
Kita
jalan, naik bis, ke Mall, terus dateng ke stand es krim.
“Beli
yang apa Nis? Cik?”
“Jelas
GD lah, suamiku!! Ahihihihi. Bungkusnya mau aku simpen hahaha.”
seru Nisa heboh.
“Daesung.
Aduh cenat cenut~” seru Ucik.
“A,
tetep bagus Seungri! Jjang!!”
“Iya
iya percaya, hahahaha” kata Nisa& Ucik sambil makan es
krim. 'Enaaaak'
“Eh,
ini dalam rangka apa e? Nraktir es krim mahal gini? Hohoho. Makasih
bangeeeet lho ya”
“Sebenernya,
kita udah..” jelas Ucik.
“Udah
apa?”
“Siap
untuk mendengarnya Zah? Siap-siap lho! Jangan sampe pingsan!”
“Apa
sih?”
“Ternyata,
temen e-mail kita itu Ryu sama Yabu!!!” teriak Ucik& Nisa
histeris.
“Ha,
hah?” aku speechless.
“SUMPAH
BOSS!”
“SUMPAH
WE?! SUMPAH WE?!” teriakku.
“Astaga,
kaliaaan bejo banget, huhuhuhuhu.” teriakku, lagi.
“Amin!
Kamu kan juga bejo, digendong Yuto mamen!!”
“Tapi
tetep aja, aku belon liat Ryo kun. Kasian aku huhuhuhu. Iya kan?”
“Eh..”
Ucik ragu-ragu.
“Eh!
Iya, sabar ya Zah.” kata Nisa, menyikut Ucik.
“He? Kalian mencurigakan?” tunjukku. 'aneh banget, ngapain pake sikut-sikutan?'
“He? Kalian mencurigakan?” tunjukku. 'aneh banget, ngapain pake sikut-sikutan?'
“Mencurigakan
piye? Udah ah lupakan, kasian kamu Zah, hahahaha.”
“Hooo
jahat e. Yaudah” kataku.
“Hehehe,
tapi kamu seneng kan? Digendong Yuto, nibanmu. Ketemu Yama,
ichibanmu!!”
“Weh?
Tau dari mana?” tanyaku penasaran.
“Yabu,
sama Ryu~ kita udah jadian, hohoho.” kata Ucik
“APAAAAAAAAAAAAAAA?!!”
Semua
orang di toko es krim nengok ke aku.
“Ssstt..
diem Zah, jangan teriak-teriak. Malu-maluin e kamu. Hahahaha”
“Meneng
piye? Aku shock eh sumpah.. Yaampun mimpi apa coba..” aku
bener-bener shock.
“Sabar
Zah, Ryo kun pasti nggak kalah keren sama Ryu kun& Yabu kun.”
kata Nisa.
“Alah.
Tau dari mana?” tanyaku, nggak percaya.
“Ya
pokoknya kita tau.” kata Nisa lagi.
“Maksudnya! Kalian udah tau Ryo kun sapa? Sapa eh?!” tanyaku histeris.
“Maksudnya! Kalian udah tau Ryo kun sapa? Sapa eh?!” tanyaku histeris.
“I..”
jawab Nisa.
“Eh!
Maksud Nisa tuh, Nisa tau, yakin gitu, si Ryo kun pasti nggak kalah.
Gitu, iya kan Nis?” sela Ucik, nyikut Nisa.
“Ah, iya iya. Gitu Zahra sayang maksudku..” jelas Nisa.
“Ah, iya iya. Gitu Zahra sayang maksudku..” jelas Nisa.
“Dari
tadi kalian mencurigakan ah.” tunjukku.
“Mbiii? Enggak ya, kita biasa aja ya, Cik? Kamu yang aneh Zah.” tunjuk Nisa balik.
“Mbiii? Enggak ya, kita biasa aja ya, Cik? Kamu yang aneh Zah.” tunjuk Nisa balik.
“Iya.
Udah ah lupakan. Jadi gimana rasanya bareng HSJ seharian kemaren?
Sayang kamu nggak ikut FM hahahaha.” goda Ucik.
“Ha
biarin, tapi kemarin aku kan bareng-bareng mereka khusus hohohoho.”
pamerku.
“Iya
deh, iya. Kamu cenat cenut kan ketemu Yama tapi?” tanya Nisa.
“Iya
seneng sih, ketemu Yuto kun apalagi hehehehe. Tapi ya aku lebih
seneng pas ketemu ama Yama, tapi eh, cuma bentar. Mana si Yama atos
banget sumpah ya eh!! Nyesel bener aku!!” seruku, mukul meja.
“Sabar
Zah, mungkin Yama lagi bad
mood.” kata
Ucik.
“Ah.. itu juga yang Yuto kun bilang.
“Ya emang gitu kan berarti? Tapi kan Yuto kun udah baik banget sama kamu kan, asik ya kalo punya cowok sebaik Yuto kun.” Nisa menerawang.
“Hush! Udah ada Yabu Nis, ingat ingat! Hahaha”
“Hehehe iya iya. Bercanda weeeek.” Nisa melet.
“Ah.. itu juga yang Yuto kun bilang.
“Ya emang gitu kan berarti? Tapi kan Yuto kun udah baik banget sama kamu kan, asik ya kalo punya cowok sebaik Yuto kun.” Nisa menerawang.
“Hush! Udah ada Yabu Nis, ingat ingat! Hahaha”
“Hehehe iya iya. Bercanda weeeek.” Nisa melet.
“Woo.
Ngemeng-ngemeng Zah Yuto kun baik banget sama kamu kan? Ciyeee.”
goda Ucik lagi.
“Terus
kenapa? Kan emang Yuto kun yang baik.” kilahku.
“Tapi
tuh baik bangeeeet nget nget gitu ya? Iya kan Cik?”
“Yup. Like banget kata-katamu Nis.” dukung Ucik.
“Yup. Like banget kata-katamu Nis.” dukung Ucik.
“Asyah,
terserah deh, hahahaha.” jawabku.
“Terus
gimana? Kamu milih Yama apa Yuto? Ekyaa.” tanya Nisa.
“Ah?
Ngarang we.” jawabku lagi.
“Ekyaaa~”
goda Ucik.
“Tauk
ah, gelap hohohoho. Demen amat ngerjain orang.” keluhku.
“Lah? Siapa yang ngerjain? Kita ngomong kenyataan~” seru Ucik.
“Lah? Siapa yang ngerjain? Kita ngomong kenyataan~” seru Ucik.
“Nyata~
nyata~ nyata~ ini gema aku.” Nisa ikutan ndukung Ucik.
'BZZET..
I got a supa love~ My supa love~ e e e e~'
'BZZET..
Because there is you~ Oh yeah, because there is you~'
“Sek
Zah, ada e-mail.” ijin Ucik& Nisa kompak.
“Yayayaya. Dari sapa e?” tanyaku.
“Yayayaya. Dari sapa e?” tanyaku.
“Yabu
kun, disuruh main ke tempat latihan HSJ tuh hehehe.” jawab Nisa.
“Kamu
Cik? Mesti sama?” tebakku.
“Kok
tau? Hahahaha.” jawab Ucik.
“Yaudah,
sana. Hush.” usirku.
“Malah
ngusir, ayo sama kamu juga.” paksa Nisa& Ucik.
“Enggak
ah, entar Yama atos lagi. Hhhh.” tolakku.
“Enggak
wes.” Ucik meyakinkan.
“Iya,
lagian kalo atos entar kan ada Yuto kun si pemberani yang membelamu
Zah.” goda Nisa.
“Lebay.”
sahutku cepat.
“Weh bener ya. Udah yok ah, kesuen kamu Zah.” dukung Ucik.
“Weh bener ya. Udah yok ah, kesuen kamu Zah.” dukung Ucik.
“Yaudah,
iya iya.”
Akhirnya,
setelah pemaksaan mereka, aku disekap& dipaksa ke tempat latian
HSJ.
“Konnichiwa~”
Ucik& Nisa membuka pintu, aku ngikut dari belakang.
Disana
ada Yabu, Ryu.
“Konnichiwa
Nisa chan, Saki chan, Ucik chan~” Ryutaro langsung nyamperin Ucik,
Yabu juga langsung nyamperin Nisa. Aku? Nggak ada yang nyamperin
huhuhuhu.
“Latihannya
udah mau mulai ya?” tanyaku, basa-basi. 'Siap-siap
dikacangin nih eh.'
“Ehm?
15 menit lagi Saki chan. Tapi yang lain udah pada ngumpul.” jawab
Yabu sambil ngeliat jam tangannya.
“Iya, tapi Yuto kun menghilang, hahahaha. Dia belum ngumpul.” tambah Ryu.
“Emang Yuto kun dimana?” tanyaku.
“Di studio, lagi latihan drum dia Saki chan.” jawab Yabu.
“Ah! Panggil aja sana! Hohohoho” suruh Nisa.
“Iya. Kasian entar lho kalo Yuto kun keasyikan sampe telat latihan.” dukung Ucik.
“Iya, tapi Yuto kun menghilang, hahahaha. Dia belum ngumpul.” tambah Ryu.
“Emang Yuto kun dimana?” tanyaku.
“Di studio, lagi latihan drum dia Saki chan.” jawab Yabu.
“Ah! Panggil aja sana! Hohohoho” suruh Nisa.
“Iya. Kasian entar lho kalo Yuto kun keasyikan sampe telat latihan.” dukung Ucik.
“Ah,
iya bener.” seru Yabu& Ryu kompak.
“Eh..
Hai, hai.” aku berbelok. 'lumayanlah,
pengen juga sekarang aku ketemu Yuto kun~'
“Konnichiwa~
Yuto kun?” aku membuka pintu studio. Yuto pake headphone, sendirian
di studio. 'Dia
lagi asik banget~'
Aku
mendekat, di belakangnya aja, Yuto masih nggak nyadar. Yuto
main Dash!! dia juga nyanyi. Aku sampe bengong 'Yuto
kun keren banget..'
“Eh,
Saki chan?” aku tetep bengong.
“Saki
chan!” Yuto memegang tanganku.
“Hah?”
“Sejak
kapan kamu disini?” tanya Yuto.
“Eh.. sejak tadi, hehehehe.” aku tersenyum.
“Eh.. sejak tadi, hehehehe.” aku tersenyum.
“Wow.
Aku tau kita bisa ketemu lagi Saki chan~ Hahahaha.”
#Yuto's
POV
“Kalian
udah jadian sama temen e-mail kalian? Gila keren!” tanyaku shock.
“Hahahaha,
iya.” jawab Yabu& Ryu.
“Terus,
Yama chan belon ketemu sama temen e-mailnya?”
“Iya..
Nggak tau lah, temen e-mail Yama chan tu nggak dateng.”
“Mungkin
sibuk dia?” tebakku.
“Mungkin.”
“Tapi kasian juga ya si Yama chan..” kata Ryu.
“Iya. Dia sempet marah-marah sama aku& Saki chan gara-gara itu kan?” tanyaku.
“Mungkin.”
“Tapi kasian juga ya si Yama chan..” kata Ryu.
“Iya. Dia sempet marah-marah sama aku& Saki chan gara-gara itu kan?” tanyaku.
“Iya,
ah Yama chan pasti gitu deh, kalo bad mood.” tambah Yabu.
JEDUK
DUK JEDUK CESS(suara drum:p) Aku udah dateng latihan, tapi belon
pada ngumpul, yaudah seperti biasa aku latihan nge drum dulu. Nggak
tau kenapa aku jadi inget Saki chan. 'Ah, coba kalo dia
dateng. Hahahaha.'
Aku
terus main drum, mainin Dash!! 'Udah jam berapa nih?' Aku
ngelepas headphone, menoleh ke belakang, ngeliat jam dinding.
'Lho?
Saki chan?!' ada Saki di belakangku, bengong, aku kaget.
“Eh,
Saki chan?” kataku.
“Saki
chan!” aku megang tangannya, aku goyangin tangannya.
“Hah?”
Saki sadar.
“Sejak
kapan kamu disini?” tanyaku, melepas tangannya.
“Eh..
sejak tadi, hehehehe.” dia senyum. 'Manis.'
“Wow. Aku tau kita bisa ketemu lagi Saki chan~ Hahahaha.”
Saki kaget, “Ah iya Yuto kun. Hehehehe.”
“Gimana kakimu Saki chan?” tanyaku, refleks.
“Wow. Aku tau kita bisa ketemu lagi Saki chan~ Hahahaha.”
Saki kaget, “Ah iya Yuto kun. Hehehehe.”
“Gimana kakimu Saki chan?” tanyaku, refleks.
“Udah
nggak papa kok. Hehehe.” jawabnya senyum.
“Bagus
deh kalo gitu! Oh ya, kamu ngapain disini Saki chan?” tanyaku.
“Eh
iya, aku nemenin Ichi& Nisa. Mereka temen aku, yang aku bilang
tinggal sama 2 temenku inget nggak? Nah itu. Hahaha.” jelasnya.
“Ah
ya. Pas aku anter kamu pulang kan? Mereka itu ceweknya Yabu& Ryu
ya? Iya bukan? Hahahaha. Kamu temen mereka? Aku nggak nyangka!!”
tebakku.
“Iya!
Wah gila keren mereka, hahahaha. Dahsyat banget.” Saki ketawa.
“Iya
sih. Berarti mereka sering kesini kan? Kamu juga deh berarti Saki
chan?” tanyaku.
“Hm?
Ya mungkin. Hahaha. Emang kenapa kalo aku sering kesini? Nggak suka?”
tanyanya.
“Ya
enggak gitu. Aku malah seneng banget.” jawabku, jujur.
Saki
salting, “Eh?”
“Hahahahahahahaha.
Lupakan Saki chan. Eh kamu kok bisa nemu aku disini?”
“Iya,
tadi aku disuruh Yabu kun nyari kamu, sekalian manggil sih buat
latian.” katanya.
“Hm,
iya iya. Tapi masih 10 menit lagi kok.”
“Iya.
Eh iya, Yuto kun, kamu suka banget ya main drum?” tanyanya.
“Iyalah
Saki chan, kenapa?”
“Kakkoi
ne~” serunya.
“Hah?
Aku? Kakkoi? Hahahahaha.” aku ketawa, nggak nyangka bakal dipuji.
“Hai!”
“Ah, domou, hahahaha. Kamu juga suka main drum?” tanyaku basa-basi.
“Ah, domou, hahahaha. Kamu juga suka main drum?” tanyaku basa-basi.
“Nggak
juga, cuma suka liat kalo ada orang main aja, hahaha. Lagian aku juga
belon pernah nyoba main, hehehehe.”
“Iya?
Kalo gitu sini coba main, asik lho.” aku berdiri, senyum.
“Eh?
Enggak usah Yuto kun, aku nggak bisa~” tolaknya.
“Nggak
papa, coba aja.”
“Nggak
bisa~”
“Pasti
bisa deh, kalo nggak bisa aku ajarain.” tawarku.
“Ah..”
“Ayo.”
aku nepuk kursi drum.
“Uhh.. oke. Kalo nggak bisa bukan salahku lho ya~” ancamnya.
“Uhh.. oke. Kalo nggak bisa bukan salahku lho ya~” ancamnya.
JEDUK.
Duk.
“Nah
yang ini gini megang stiknya.”
“Gini?” tanyanya.
“Iya, sekarang coba pukul senar drumnya.” JEDUK.
“Gini?” tanyanya.
“Iya, sekarang coba pukul senar drumnya.” JEDUK.
“Eh,
gini lho Saki chan mukulnya.” aku contohin.
“Gimana
sih?” keluhnya.
“Kalo
pas mukul, tanganya gini. Liat deh, aku contohin.”
“Hm..”
“Gini
lho Saki chan.” 'Aaaah,
gemes.'
“Aku
nggak bisa Yuto kun, dibilangin nggak percaya deh.” keluhnya lagi.
Aku
megang dua tangannya dari belakang. “Gini Saki chan~ Ikutin
tanganku.”
“Eh..
Ha.. Hai.” tiba-tiba Saki gagap.
Aku
tambah kenceng megang tangannya, nggerakin tangan Saki. 'Saki
chan kaku banget?'
“Gini
lho Saki chan~ Kok tanganmu kaku banget?” aku masih pegang
tangannya.
“Eh?
Iie. I.. Iie.”
“Lemes
aja.” kataku, nggerakin tangannya lagi. 'Lumayan~'
“Iya”
“Nah,
tu. Bisa kan?” aku senyum, tetep megang tangannya.
“I..
Iya..” Saki salting.
“Kenapa Saki chan? Ah!” aku sadar.
“Ah, gomen ne Saki chan, aku nggak bermaksud.. Aku cuma..” cepet-cepet ngelepas tangannya.
“Kenapa Saki chan? Ah!” aku sadar.
“Ah, gomen ne Saki chan, aku nggak bermaksud.. Aku cuma..” cepet-cepet ngelepas tangannya.
“Eh,
iie. Enggak apa-apa.” sela Saki, langsung lebih rileks.
“Maaf
bener, aku nggak..”
“Enggak
papa. Aku cuma kagek. Oh iya makasih udah ngajarin, hehehehe.” Saki
senyum.
“Iya, douita. Kamu lumayan kok, asik kan?” tanyaku sambil senyum.
“Iya, douita. Kamu lumayan kok, asik kan?” tanyaku sambil senyum.
“Iya
sih. Tapi lumayan gimana ah, aku kan nggak bisa-bisa.” keluhnya.
“Belon,
bukan enggak. Pasti bisa deh.”
“Iya
iya, tapi tetep asik kalo nonton Yuto kun. Hahahaha.”
“Hm,
oke. Apalagi kalo aku yang main, iya kan? Hahaha.” tanyaku PD.
“PD
banget.”
“Eh?
Iya kan? Buktinya tadi, kamu sampe bengong Saki chan, bilang aku
kakkoi juga, haha.”
“Tadi,
eh enggak ya. Hahaha.” kilahnya cepat.
“Nggak
usah ngeles Saki chan.” godaku.
“Hem,
iya deh, iya.” jawabnya ketawa.
“Nah,
tu ngaku ju..”
“Yuto?!”
ada yang manggil dari luar, Yama.
#Zahra's
POV
“Hm,
oke. Apalagi kalo aku yang main, iya kan? Hahaha.”
“PD
banget.” 'Yuto
kun anaknya PD banget, hahaha'
“Eh?
Iya kan? Buktinya tadi, kamu sampe bengong Saki chan, bilang aku
kakkoi juga, haha.”
“Tadi,
eh enggak ya. Hahaha.”
“Nggak
usah ngeles Saki chan.”
“Hem,
iya deh, iya.” 'Ngalah
aja deh.'
“Nah,
tu ngaku ju..”
“Yuto?!”
ada yang manggil dari luar. YAMA CHAN!!
“Apa?”
teriak Yuto.
“Hoi.”
Yama masuk ke studio. 'YAMA
CHAN!! ASTAGA!! Stop Zah, dia atos. Tapi..'
“Kamu
ngapain disini? Latian udah mulai 10 menit yang lalu.” jelasnya,
ngeliat Yuto kun.
“Iya?
Eh iya, gomennasai.” Yuto kun ngeliat jam. 'Telat?
Nggak kerasa cepet banget.'
“Lupakan,
ayo latian. Udah ditunggu sama yang lain.” sahut Yama.
“Oke,
ayo ikut Saki chan.” ajak Yuto.
“Lho?
Kamu!!” Yama nyadar kalo dari tadi ada aku.
“Kenapa?”
tanya Yuto.
“Kamu
cewek yang kemarin kan!! Yang ditabrak Yuto kun hah! Yang bikin Yuto
telat dateng FM!” semprotnya.
“Eh?! Apa-apaan?” tanyaku nggak kalah kenceng.
“Eh?! Apa-apaan?” tanyaku nggak kalah kenceng.
“Kamu!
Dare? Ah, Saki desu ka?!” tanyanya ketus.
“Iya.
Terus kenapa?” jawabku, nggak kalah ketus.
“Terus
kenapa?! Terus kenapa?! Kamu kan! Yang bikin Yuto telat dateng FM!
Sekarang liat? Kamu bikin Yuto telat latian!” seru
Yama.
“HAH?!”
“Kamu ngapain sih Yam?” tanya Yuto.
“HAH?!”
“Kamu ngapain sih Yam?” tanya Yuto.
“Diem.
Kamu ya! Udah 2 kali bikin Yuto telat!”
“Lho?
Aku nggak tau!” belaku, jelas aku membela diri.
“Alesan.
Bisa nggak, nggak bikin Yuto telat?! Hobi banget!”
tanyanya.
“APA?!” aku nggak tahan disemprot.
“Eh, cewek bawel! Ngapain juga kamu disini?”
“APA?!” aku nggak tahan disemprot.
“Eh, cewek bawel! Ngapain juga kamu disini?”
“Nggak
ngapa-ngapain!!” aku ngambil stik drum Yuto.
“Eh?
Buat apa Saki chan?” sahut Yuto cepat. Aku lempar stik Yuto pas ke
Yama.
Tapi
Yama nggak kalah cepet, dia langsung refleks, ngindar. Stik Yuto
jatuh, nabrak tembok.
“Sialan!! kamu ngapain ngelempar aku hah?!” semprot Yama.
“Sialan!! kamu ngapain ngelempar aku hah?!” semprot Yama.
#Yuto's
POV
“Eh,
cewek bawel! Ngapain juga kamu disini?” 'Astaga
Yama chan atos banget-_- kasian Saki'
“APA?!” 'Saki
chan kenceng banget teriaknya~'
“Nggak
ngapa-ngapain!!” Tiba-tiba Saki ngambil stikku, di atas kursi.
“Eh?
Buat apa Saki chan?” sahutku cepat.
Terlambat.
Stikku udah melayang kearah Yama. 'WHAT?!'
Yama
jelas nggak bakal diem aja, Yama langsung ngidar. Stikku jatuh,
nabrak tembok.
'Astaga.
Stikku'
“Sialan!!
kamu ngapain ngelempar aku hah?!” Yama teriak.
“Nggak
kena juga!” tunjuk Saki.
“Dasar
bawel!”
“Kamu
itu!”
“Woy. Stop. Udah. Kalian dari awal berantem terus.” leraiku.
“Woy. Stop. Udah. Kalian dari awal berantem terus.” leraiku.
“What?!
Dia yang bikin masalah!” tunjuk mereka, kompak.
“Ngapain
ngikutin apa yang aku bilang hah?!” bentak Saki.
“GR!
Kamu yang ngikutin!” balas Yama. 'Astaga..
Mulai lagi-_-'
“Eh,
udah. Serius deh. Yam, udah.”
“Ta..”
Tiba-tiba
Daiki masuk studio, ada Chinen juga. “Saki chan?”
“Ah? Hai?” jawab Saki.
“Ah? Hai?” jawab Saki.
“Lho?
Yama?” tanya Chinen.
“Apa
hah?!” jawab Yama ketus.
“Kalian
berantem lagi?” tanya Daiki.
“Kenapa?”
tambah Chinen.
“Gara-gara
dia! Ngapain dia disitu?!” tunjuk Yama ke arah Saki.
“Saki
chan maksudmu?”
“Kamu emang nggak tau?”
“Kamu emang nggak tau?”
“Dia
temennya ceweknya Yabu kun& Ryu. Nisa chan& Ichi chan.”
jelasku.
“APAA?!”
seru Yama.
****
Chat
Room
yamyam Zahra
chan? :o
sakisuki Ah,
Halo Ryo kun:D
yamyam Zahra
chan, kenapa kemarin kamu nggak jadi dateng?
yamyam Zahra
chan?
sakisuki
is typing...
sakisuki Ryo
kun, aku bener-bener minta maaf, kemarin aku nggak bisa. Serius.
yamyam Nggak
apa, tapi aku udah nungguin kamu waktu itu.
sakisuki Gomennasai
Ryo kun. Maaf.
yamyam Lupakan:)
Aku lagi sebel Zahra chan.
sakisuki Hai:)
Kenapa?
yamyam Ada
cewek, nyebelin banget.
sakisuki Dare?
yamyam Dia
temen ceweknya temenku. Dia bawel banget, astaga.
sakisuki Wow,
emang dia ngapain Ryo kun? :/
yamyam Sebenernya
enggak ngapa-ngapain, cuma. Dia udah bikin temenku telat latihan, 2
kali.
sakisuki Kok
bisa?
yamyam Nggak
tau. Yang jelas dia nyebelin, banget. Galak-_-
sakisuki Hahahaha
sabar. Aku juga ketemu cowok yang nyebelin banget.
yamyam Sama!
toss! plak! Dare Saki chan? :o
sakisuki Susah
jelasinnya, dia atos banget. Padahal awalnya aku kira dia baik
banget. Tapi ternyata, astaga-__-
yamyam Wah,
pasti nyebelin diatosin sama cowok.
sakisuki Sangat.
Hah, aku nggak nyangka. SAMA sekali. Padahal mukanya bener-bener
cowok baik, arrrgh>:@
yamyam Mukanya
menipu?
sakisuki Banget.
Kalo kamu ketemu dia, pasti juga mikir gitu deh Ryo kun-__-
yamyam Mungkin?
:B
yamyam Ah,
udah dulu ya Zahra chan. Ntar aku e-mail kamu. Jhaaa ne:D
sakisuki Oh..
Hai. Jhaa ne Ryo kun:D
baguus kok zah :) tapi kasian si yuto :(
ReplyDeletemakasih:D kasian piye?:p kamu nggak kasian ama yama? wkwk
ReplyDeletekasian stick drumnya kamu lempar trus tar akhirnya kamu tinggalin, yama kan atos?ga ush dikasihani :PP
ReplyDeleteIya ya? Yaampun aku jahat banget. iyaaa Yama atos ki-_- tapi kan gantengan Yama! =)) #jahat
ReplyDelete