Benar... Benar... Sangat, waktu yang sangat lama buat aku nggak nulis lagi.
"How was life? :)"
Chat dari Dheak malam ini, bikin aku kepikiran, gimana kehidupanku belakangan ini.
"I've been good, busier than ever"
Really? Apa aku benar-benar baik-baik saja?
"Aku jadi inget teorinya Riza.... Kalo move on itu pasti ga akan bisa 100%" -Hanif
Kemarin, aku ngerasa bersyukur banget soal Ayik sama Fatur. Sebenarnya sekolah mereka nggak jauh banget, masih satu Jogja, tapi tetep ya kerasa jauh. Setiap main sama Ayik dan Fatur, rasanya legaaaa banget. Hei, di sela kesibukan SMA yang sama-sama sibuk, kita masih sempet buat ngobrol ;)
Aku masih ingat betul, Jum'at beberapa minggu yang lalu, kamu, parkiran, Ayik, motor, kamu diboncengin temen, batik merah, potongan rambut baru. Hei, udah berapa lama aku nggak liat senyummu yang biasanya aku liat setiap pagi? :)
Saat move on pasti nggak akan bisa 100%, aku rasa itu bener, seperti... Aku ngerasa selalu bisa pulang ke dia, dia bilang 'Dalam konteks yang berbeda, kamu selalu bisa..'
Hei, aku masih ingat senyum kamu, cara jalan kamu, ketawamu, yang biasanya tiap pagi aku bisa lihat, saat udah nggak satu sekolah kayak gini.... Aku rasa senyummu sangat berharga buat dilihat padahal dulu turah-turah.
Setiap lewat jalan itu, kadang masih terpikir 'Aduh, satu soal lagi..'
Itu tandanya aku belum bisa move on, iya kah?
Kepada kamu, mungkin... Boleh aku cerita?
Kehidupanku belakangan ini, aku sendiri nggak bisa membaca. Banyak pikiran berkeliaran setiap pagi. Lagi, lagi, boleh aku bilang karena nggak liat senyummu? :)
Melebur... Di depan sepertinya iya, belum tentu dibelakang juga seperti itu kan? Bukannya aku bermuka dua, saat semua orang bilang 'Tuhan pasti punya rencana yang lebih bagus.' Boleh aku bilang aku belum menemukan rencana-Nya?
Kadang ada suatu waktu, aku ngak nyaman, tentang semuanya, semua butuh proses adaptasi. Tapi apa sepertinya iya aku yang nggak mau membuka diri..
Kepada kamu, mungkin... Kamu mau tau?
Fotomu, fotoku, aku kamu, perpustakaan, perpisahan, SMP, tahun ini, Nisa, masih aku pajang dikamar.
Aku kangen banget sama Nisa.... Sama teriakannya, sama hebohnya. Apa kamu juga kangen nggambar bareng dia?
Aku masih nyimpen stiker tiket fest waktu itu.
Email itu, kamu mungkin perlu tahu, aku masih nunggu balesannya setiap cek email:)
Kepada kamu, mungkin... Bisa tolong aku?
Aku harus bisa move on 100%. Harus.
Kepada kamu, aku minta maaf buat nulis ini, cuma ingin sekali nulis apa yang aku.... pikirkan.
No comments:
Post a Comment