to:
sakisuki@bang.co.jp
minggu
ini mau kemana Zahra chan?
from:
sakisuki@bang.co.jp
to:
yamyam@jump.co.jp
nonton
konser HSJ lah Ryo kun!! ayo ikuuuut!!
from:
sakisuki@bang.co.jp
to:
yamyam@jump.co.jp
Ah..
nggak aku nggak suka HSJ, aku kan cowok :P
#Yuto's
POV
“Huuuuua.
Capek.” keluhku, tidur seketika. Bener-bener capek. Kita latihan
terus belakangan ini, full.
“Yuto kun ah~ jangan disini, nutupin jalan.” Ryutaro lewat diatasku, jalan.
“Yuto kun ah~ jangan disini, nutupin jalan.” Ryutaro lewat diatasku, jalan.
“Ryu! Gak
sopan!” aku berdiri, jalan, duduk di sebelah Yabu, di pinggir ruang
latihan.
“Yuto kun, kamu juga. Mana ada tiduran di tengah ruang latihan kayak gitu.” nasihat Yabu.
“Yuto kun, kamu juga. Mana ada tiduran di tengah ruang latihan kayak gitu.” nasihat Yabu.
“Tuh
kan!” tambah Ryu menunjukku, dia duduk di sebelah Yabu.
“Iya deh
iya. Maaf.” tambahku.
“Lho mana Nisa chan & Ichi chan?” tanyaku, menoleh.
“Lho mana Nisa chan & Ichi chan?” tanyaku, menoleh.
“Hm?
Mereka lagi ngambilin minum~”
“Nah, itu
dia!” tunjuk Yabu.
“Ini
minumnya Yabu kun.” Nisa ngasih 1 botol minum ke Yabu.
“Ah! Kita
nggak ambilin minum buat kamu Yuto kun!” kata Ichi sambil ngasih ke
Ryu.
“Nggak apa Ichi chan~ sankyuu.”
“Nggak apa Ichi chan~ sankyuu.”
“Ah,
kalian dateng pas konser kan?” tanya ku, mengalihkan pembicaraan.
“Yaiyaaaaalah.”
jawab Ichi semangat.
“Un! Ngeliat HSJ gitu lho.. masa ga liat, ahihihihi.”
“Un! Ngeliat HSJ gitu lho.. masa ga liat, ahihihihi.”
“Iya,
apalagi kamu ngeliat aku kan Nisa chan?” tanya Yabu.
“Gombal!”
“Hahahahahaha.”
“Gombal!”
“Hahahahahaha.”
“Lagian
aku ama Nisa dapet tiket VVIP dari Ryu kun & Yabu kun hehehehe.”
pamer Ucik.
“Ah,
ngomong-ngomong soal tiket VVIP..”
“Nani Yuto
kun?” tanya Ryu.
“CIEEEEEEEEEEEEEEEE!”
semua langsung teriak.
“Santai aja lho.” kilahku. “Hahahaha.”
“Yaudah kasih aja~” kata Yabu.
“Demo..”
“Santai aja lho.” kilahku. “Hahahaha.”
“Yaudah kasih aja~” kata Yabu.
“Demo..”
“Nani?”
“Malu.
Hahahaha.” aku jujur.
“Ngapain malu coba?” tanya Ichi.
“Yahh. Malu aja, hohoho.”
“Ngapain malu coba?” tanya Ichi.
“Yahh. Malu aja, hohoho.”
“Udah
kasih aja nggak usah malu Yuto.” perintah Yabu.
“Hm..
tapi, ah!” aku g-a-l-a-u.
“Fighting
Yuto kun! Saki pasti seneng banget malah.” dukung Nisa.
“Wew.
Entar aku dikira gimana-gimana lagi sama dia.”
“Ee? Kamu emang gimana-gimana sama dia kan Yuto kun? Wakakaka.” goda Ryu.
“Ee? Kamu emang gimana-gimana sama dia kan Yuto kun? Wakakaka.” goda Ryu.
“Nani? Apa
nya yang gimana?” tanyaku, pura-pura nggak tau.
“Alah, nggak usah mungkir. Suki suki suki suki~” Ryutaro nyanyi nggak jelas.
“Alah, nggak usah mungkir. Suki suki suki suki~” Ryutaro nyanyi nggak jelas.
“Yap,
bener itu. Kita tau kok.” kata Yabu tenang.
“Tau apa?!” aku panik.
“Tau kalo.. apa ya? Tebak aja deh Yuto kun.” balas Nisa.
“Sekongkol kalian.”
“Tau apa?!” aku panik.
“Tau kalo.. apa ya? Tebak aja deh Yuto kun.” balas Nisa.
“Sekongkol kalian.”
“Memang.”
jawab Ryu.
“Udah
kamu kasih aja Yuto, nggak papa.” tambah Yabu.
“Eng..”
“Kamu kan udah biasa dikelilingin cewek-cewek Yuto kun. Masa sama Saki aja malu. Ah, berarti ada gimana-gimana ini..” goda Nisa, nada gimana-gimana Ryutaro.
“Eng..”
“Kamu kan udah biasa dikelilingin cewek-cewek Yuto kun. Masa sama Saki aja malu. Ah, berarti ada gimana-gimana ini..” goda Nisa, nada gimana-gimana Ryutaro.
“Hai.
Hahahaha. Terus gimana ini?”
“Ya nggak
gimana-gimana dong Yuto kun.. Ntar Saki balik kesini lagi kok. Dia
lagi beli es. Kamu kasihin aja.” kata Ichi.
“Hm, gitu
ya? Yaudah sana kamu e-mail dia Ichi chan, Nisa chan. Hehehehe.”
perintahku.
“Ee? Kok kita? Ya kamu aja sendiri lah Yuto kun.” tolak Nisa.
“Nggak mau, malu. Hehehe.”
“Udah lah, kasian dia. Kirim e-mail ke Saki chan sana Nisa chan.” kata Yabu lembut.
“Hm? Hai.” Nisa & Ichi ngetik e-mail di ponsel Nisa.
“Udah.” kata Ichi.
“Iya? Uwaaaa. Arigatou Nisa chan, Ichi chan. Yatta!”
“Ee? Kok kita? Ya kamu aja sendiri lah Yuto kun.” tolak Nisa.
“Nggak mau, malu. Hehehe.”
“Udah lah, kasian dia. Kirim e-mail ke Saki chan sana Nisa chan.” kata Yabu lembut.
“Hm? Hai.” Nisa & Ichi ngetik e-mail di ponsel Nisa.
“Udah.” kata Ichi.
“Iya? Uwaaaa. Arigatou Nisa chan, Ichi chan. Yatta!”
“Udah
sana tungguin di ruang depan!” suruh Ryu.
#Yama's
POV
“Mau
kemana Yam?” tanya Chinen, kita di studio sekarang.
“Beli es.
Panas banget.”
“Hm?
Titip! Titip!” kata Daiki semangat.
“Aku
juga!!” seru Chii.
“Hai.
Sutoberii?”
“Ringo!”
jawab Daiki.
"Mikan!" jawab Chinen.
"Mikan!" jawab Chinen.
“Heeh.
Hai hai.” aku jalan keluar. Lewat tempat latihan dance. Ada Yabu,
Ryu, Nisa chan, Ichi chan.
“Konnichiwa~” sapaku, sambil lewat.
“Ah! Konnichiwa~” jawab mereka.
“Mau kemana?” tanya Yabu.
“Beli es. Panas.”
“Konnichiwa~” sapaku, sambil lewat.
“Ah! Konnichiwa~” jawab mereka.
“Mau kemana?” tanya Yabu.
“Beli es. Panas.”
“Oh,
hai.” aku jalan lagi. 'Nggak
ada Saki chan tadi? Dia kemana ya? Biasa nya ada terus bareng-bareng
sama Nisa& Ichi chan. Perasaan tadi ada? Ee!! ngapain coba aku
mikir ada Saki chan?! Hhh.'
Aku lewat
ruang depan, ada Yuto kun. Sendirian. Duduk di sofa.
“Yo, Yuto
kun.” sapaku, berdiri didepannya.
“Ng?
Nande?” tanyanya.
“Kamu
ngapain disini? Kamu nggak latihan dance sama Yabu kun & Ryu
kun?”
“Ah, enggak baru istirahat.”
“Nggak di dalem aja?”
“Iie. Aku lagi nunggu Saki chan disini.”
“Ah, enggak baru istirahat.”
“Nggak di dalem aja?”
“Iie. Aku lagi nunggu Saki chan disini.”
“Ee?!”
aku kaget.
“Nggak usah kaget Yama chan~”
“Nggak usah kaget Yama chan~”
“Emang
dia kemana?” tanyaku spontan.
“Kanojo..”
“Nggak jadi. Lupakan.” selaku cepat.
“Nggak jadi. Lupakan.” selaku cepat.
“Hm,
yaudah. Kamu mau kemana Yama chan?” tanya Yuto mengalihkan
pembicaraan.
“Aku mau
beli es. Duluan Yuto kun.”
#Zahra's
POV
“Aish.
Sutoberii nya gaada?” aku mengobrak-abrik freezer mini market.
Udah 5 menit lebih aku nyari es nya.
KLING.
Pintu mini market kebuka. Ada cowok masuk. Tangannya ikut
ngobrak-abrik freezer. Dia ambil 1 es rasa apel, 1 jeruk. Tapi
tangannya tetep ada di freezer.
“Gaada?” dia berguman.
“Gaada?” dia berguman.
“Kamu
liat ada es sutoberii ga?” tanyanya. 'Ee? Perasaan suaranya
aku kenal deh.' “Iie. Aku juga lagi nyari.” jawabku, tanpa
menoleh.
“Hm. Kamu
juga nyari itu?” tanyanya lagi.
“Hai.”
Aku tetep
mengobrak-abrik freezer, sampe ke bagian yang bawah-bawah. Ada
bungkusan warna pink. “Ah!” seruku. Ralat, seru cowok itu juga.
Tangan
cowok itu langsung ngambil es nya. “Yatta!” serunya.
“Ahhh..”
'Sialan, keduluan.'
“Ah,
gomen. Kamu mau? Yaudah buat kamu aja.” dia nyadar, nyerahin esnya
di depan mukaku.
“Iie.
Daijobu..” aku menoleh kearahnya. “Ee!!” aku kaget.
“Saki!!”
tunjuknya pake es. 'Yama hobi banget nunjuk-nunjuk'
“Yama!!”
“Kamu
ngapain hah?!”
“Balikin
es ku!!”
“Enak
aja!! aku yang ambil duluan!”
“Kan
aku duluan yang disini! Balikin gak?!” aku teriak. 'Sial! Ogah
banget kalo esnya buat Yama! Pantes tadi suaranya aku kenal!'
“Iie!”
“Iie!”
“Kan
rasa lain masih banyak!”
“Lah,
ya kamu yang ambil rasa lain!”
“Aku
dari tadi nyariin yang itu! Kamu ngalah ama cewek ngapa?!”
“Sama
kamu?! Iie. Kalo cewek yang lain aku mau aja.” kilahnya.
“Hhhh.
Sini! Kimi wa meccha egoi yo!”
“Ore?!”
dia maju.
“Hai!
Sini!” aku ngerebut es ditangannya.
“Iie!”
dia jalan ke kasir. Aku cuma melongo. Dia bayar esnya.
“Arrrgh!”
aku ngobrak-abrik freezer lagi, berharap ada 1 lagi rasa
strawberry. Nihil.
Yama
menoleh kearahku. “Udah sana balik lagi ke tempat latihan. Kamu
ditungguin Yuto kun.” dia jalan keluar.
#Yama's
POV
'Dasar
cewek nyebelin! Masa beli es aja pake ketemu dia?! Mana rebutan es
pula?! Hhhhh.'
“Konnichiwa~”
aku masuk lewat pintu ruang depan.
Masih
ada Yuto, tapi dia nggak jawab. Dia ketiduran di sofa.
'Tu
cewek bawel belon balik juga? Kasian amat Yuto kun nungguin~ perasaan
tadi aku udah bilang ke dia kalo ditungguin Yuto kun ckck. Mau-mau
nya Yuto kun sama cewek nyebelin kayak Saki, haaaaah.'
“Yuto
kun!” aku mengang bahunya, berusaha mbangunin.
“Jangan tidur di sini. Yuto kun.” Yuto belum bangun, tetep tidur. 'Ah kasian juga kalo dibangunin. Tu cewek mana sih?'
“Jangan tidur di sini. Yuto kun.” Yuto belum bangun, tetep tidur. 'Ah kasian juga kalo dibangunin. Tu cewek mana sih?'
Aku
jalan ke ruang latihan. “Yabu kun, Ryu kun punya nomer telepon Saki
nggak?”
#Zahra's
POV
“Aish.
Gaada! yama meccha egoi yo! Mana ada cowok seegois itu coba?!” aku
ngedumel sendiri, yaudah. Aku akhirnya beli rasa melon.
Aku
jalan keluar. 'Eh iya tadi Yama bilang apa? Ditungguin? Yuto kun?'
Aku
ngecek ponsel, 1 new message. Nisa.
from:
nisa@bang.co.jp
to:
sakisuki@jump.co.jp
Zah,
kamu ditungguin Yuto kun lho~ di ruang depan. Ciyeeeeee =3 Cepet
balik sekarang!
Nisa,
Ucik, Yabu, Ryu.
Thurs
May 26, 2011 12:02 PM
'Aku
ditungguin Yuto kun? Mau ngapain?' tanyaku,
sambil jalan ke tempat latihan HSJ lagi.
“12:02?” aku ngeliat jam di ponsel
ku, sekarang 12:30.
“12:30! uwaaaa!” aku lari, untung
cuma deket. 'Yaampun, ternyata udah lama banget, kasian Yuto kun.
Masih nungguin nggak ya?'
“Konnichiwa~” aku masuk pintu ruang
depan, ngos-ngosan.
Bener, Yuto kun disitu. Tapi tidur.
'Astaga Zah, Yuto nungguin sampe tidur gitu. Bangunin nggak ya?
Bangunin aja lah. Minimal entar suruh dia pindah jangan tidur
disini.'
“Yuto kun~” aku megang bahunya. “Jangan tidur disini.”
“Yuto kun~” aku megang bahunya. “Jangan tidur disini.”
Yuto tetep belum bangun, 'Ah kakkoi
dayo~'
Aku duduk di sebelahnya. “Yuto kun,
bangun.”
Yuto buka mata, kriyip-kriyip. “Ah
Saki chan?” dia mbenerin posisi duduknya.
“Hai. Jangan tidur disini Yuto kun,
entar sakit.”
“Iie. Tadi aku cuma ketiduran.. Aku
udah nungguin kamu dari tadi.”
'Yuto? Nungguin aku? Oh my CODY!!'
“Ee? Doushite Yuto kun?”
#Yuto's
POV
“Yuto kun, bangun.” ada yang
ngguncang bahuku, aku bangun.
Aku buka mata 'Saki chan? Aku ketiduran?' “Ah Saki chan?” aku mbenerin posisi duduk. 'Ah aku ngantuk banget. Capek.'
Aku buka mata 'Saki chan? Aku ketiduran?' “Ah Saki chan?” aku mbenerin posisi duduk. 'Ah aku ngantuk banget. Capek.'
“Hai. Jangan tidur disini Yuto kun,
entar sakit.”
'Sapa yang tidur disini?' “Iie.
Tadi aku cuma ketiduran.. Aku udah nungguin kamu dari tadi.”
“Ee? Doushite Yuto kun?” tanyanya.
“Mmm..” aku nggak berani ngomong.
“Nande?”
“Ini, aku mau kasih kamu ini.” kataku
pelan, nyerahin tiket konser VVIP besok.
Saki nerima, dia gak gerak, tiba-tiba speechless. “Gimana Saki chan? Mau kan?”
Saki nerima, dia gak gerak, tiba-tiba speechless. “Gimana Saki chan? Mau kan?”
“Majide?! Buat aku?! Arienai! Uso!
Uwaaaaaaaaaaaaa!!” dia teriak, girang banget.
'Whoa, Saki chan semangat bener.'
“Hai. Dateng kan?”
“Hai! Hai! Hai! Iya lah aku dateng Yuto
kun!! VVIP astaga!! Doumo arigatou gozaimasu!!” dia loncat-loncat
sambil duduk.
“Hahahahaha. Douitashimashite Saki
chan~”
“Yatta! Ureshii~”
“Yatta! Ureshii~”
'BZZET..
I'm so stupid~ I'm so stupid in love~ ya ya ya ya~ BZZET.. I'm so
stupid~ I'm so stupid in love~ ya ya ya ya~ BZZET.. I'm so stupid~
I'm so stupid in love~ ya ya ya ya~'
“Ponselmu
Saki chan?” tanyaku, berhubung suaranya dari situ.
#Zahra's
POV
'BZZET..
I'm so stupid~ I'm so stupid in love~ ya ya ya ya~ BZZET.. I'm so
stupid~ I'm so stupid in love~ ya ya ya ya~ BZZET.. I'm so stupid~
I'm so stupid in love~ ya ya ya ya~'
“Ponselmu
Saki chan?” tanya Yuto, ponselku bunyi.
“Hai,
ah. Sebentar Yuto kun.” aku ngangkat telepon. Tetep di sofa.
“Moshi
moshi. Saki desu.”
“Ee?! Anata wa Yama desu ka?!”
#Yama's
POV
'Nah,
sekarang aku udah punya nomer si cewek bawel itu. Terpaksa aku minta
sama Nisa chan & Ichi chan. Aku harus telepon dia. Kasian Yuto
kun sampe ketiduran.'
Aku
nelpon nomernya. Udah ada nada tunggunya.
“Moshi
moshi. Saki desu.” angkatnya di telepon, suaranya beda.
“Ah. Hai. Ore wa Yama desu. Kamu dimana?” tanyaku tenang.
“Ee?! Anata wa Yama desu ka?!”
“Ah. Hai. Ore wa Yama desu. Kamu dimana?” tanyaku tenang.
“Ee?! Anata wa Yama desu ka?!”
“Hai.
Kamu dimana?” aku nggak mau marah-marah di telepon.
“Majide?! Kimi wa Yama desu ka?!” dia tanya lagi. 'Ish cewek bawel tanya mulu.'
“Majide?! Kimi wa Yama desu ka?!” dia tanya lagi. 'Ish cewek bawel tanya mulu.'
“Hai.
Kamu dimana?” tanyaku lagi.
“Kamu
ngapain telepon-telepon aku hah?!”
“Kamu dimana?”
“Kamu dimana?”
“Kamu
itu ngapain telepon aku hah?!”
“Kamu
dimana?! Bawel banget sih. Jawab aja kamu dimana bisa nggak?”
tanyaku, lagi.
“Kamu
yang bawel. Ngapain telepon aku?!”
'Astaga' "Ka-mu di-ma-na?" tanyaku lagi, lagi.
“Kamu
dulu jawab. Ngapain telepon aku?!”
“Astaga.
Aku mau tanya kamu dimana. Kamu ditungguin Yuto kun, tau? Kasian dia
sampe ketiduran! Aku tadi udah bilang kan sama kamu, kalo ditungguin
Yuto? Nggak dengerin?” definisiku bertubi-tubi.
“Oh. Aku udah sama dia.” dan dia nutup teleponnya. 'Dasar cewek nyebelin, ditutup? Astaga. Nggak sopan!'
“Oh. Aku udah sama dia.” dan dia nutup teleponnya. 'Dasar cewek nyebelin, ditutup? Astaga. Nggak sopan!'
#Zahra's
POV
“Astaga.
Aku mau tanya kamu dimana. Kamu ditungguin Yuto kun, tau? Kasian dia
sampe ketiduran! Aku tadi udah bilang kan sama kamu, kalo ditungguin
Yuto? Nggak dengerin?” Yama marah-marah di telepon. Tiba-tiba,
bahuku rasanya berat.
“Oh. Aku udah sama dia.” aku mutus teleponnya.
“Oh. Aku udah sama dia.” aku mutus teleponnya.
'Dasar
cowok bawel. Ah! Yuto kun!'
Aku
nengok ke sebelah. Kepala Yuto udah ada di bahuku sekarang. Dia
tidur, lagi.
'Deg.
Oh my Cody!! Yuto kepalanya!'
Speechless.
Aku shock “Yuto kun..” aku berusaha mbangunin.
Dia
belum bangun, mukanya capek banget.
'Dasar
gara-gara Yama ngajak debat di telepon, Yuto nunggunya ampe ketiduran
gini.'
'Uhh..
Kakkoi~'
Aku
megang bahunya lagi. 'Aku
bisa pingsan kalo terus di posisi ini!!'
“Yuto
kun.. bangun.” dia tetep belum bangun. 'Ah Yuto kun kalo kamu baiknya kayak gini terus.. Atashi~ Atashi wa Yuto kun ga suki desu ka?!'
#Yuto's
POV
“Ecieh
kemaren yang tidur nyender Saki chan~ sapa ya?” goda Daiki.
Aku
langsung inget kemarin. Huwe.
“Kamu tau dari mana Dai chan?”
“Kamu tau dari mana Dai chan?”
“Kita
semua udah tau.” tambah Keito.
“Ee?!
Kalian tau apa?!”
“Apa
yaaa?” tambah Inoo.
“Apa
Inoo chan?!” desakku.
“Suki
suki suki suki~” Chii nyanyi.
“Ee?!
Emang aku suka ya?” aku mikir.
“Yaiyalah.
Ketauan banget.” kata Yuya.
“Iya
Yuu kun? Ore..”
“..wa Saki chan ga suki desu."
“..wa Saki chan ga suki desu."
eheem..milih yuto apa yama ni zah?
ReplyDeleteaku bgg e:p baiknya sih baikan Yuto tapi kok gantengan Yama #jahat #mainfisik wakaka:p
ReplyDelete